Baca Juga: Yuk Cari Tahu Pengertian Hingga Faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja
Salah satu aset berharga bagi perusahaan adalah karyawannya. Sehingga semakin baik kinerja seorang karyawan, maka akan berbanding lurus dengan performa perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengambil tindakan pada perilaku karyawan yang buruk pada saat jam kerja. Bagaimana caranya ? Intip ulasan berikut.
A. Pengertian Perilaku Kerja
Perilaku kerja karyawan adalah hal yang penting di perusahaan. Karena perilaku kerja ini merupakan suatu sikap dan tindakan yang mereka tunjukkan selama bekerja di kantor. Jadi semakin baik perilaku kerja yang dimiliki maka dapat mempengaruhi produktivitas perusahaan.
Lebih lanjut, pengertian perilaku kerja bisa dilihat melalui definisi dari para ahli. Menurut Bond dan Fred Meyer Wathon, perilaku kerja adalah kemampuan kerja yang sangat penting di situasi kerja atau setiap pekerjaan. Sementara Robbins mengartikan perilaku kerja sebagai bagaimana seseorang dapat mengaktualisasikan dirinya, dalam lingkungan kerja melalui sikap saat mereka bekerja.
Dari kedua pandangan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku kerja adalah perilaku perilaku dan kemampuan kerja dari karyawan yang ditunjukkan dalam mengerjakan berbagai tugas di tempat kerja. Sehingga perilaku karyawan yang buruk pun sebenarnya termasuk perilaku kerja. Dan tugas perusahaan adalah mendorong karyawan untuk menghilangkan perilaku perilaku kerja yang buruk.
B. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kerja
1. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja tempat karyawan bekerja adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi perilaku mereka dalam bekerja. Sehingga dibutuhkan lingkungan kerja yang nyaman, aman, bersih, dan memiliki tingkat gangguan minimum untuk memberikan kemudahan bagi karyawan dalam bekerja. Dengan begitu, karyawan pun akan mengembangkan sikap kerja yang baik.
2. Konflik
Konflik di lingkungan kerja menjadi faktor lainnya yang dapat mempengaruhi perilaku kerja karyawan. Meski sebenarnya konflik sendiri dapat bersifat konstruktif (membangun) ataupun destruktif (merusak), namun konflik di lingkungan kerja cenderung menghambat pencapaian tujuan dari suatu pekerjaan. Sehingga konflik umumnya dapat merusak perilaku kerja karyawan.
3. Komunikasi dalam Memahami Perilaku Kerja
Faktor yang tidak kalah penting mempengaruhi perilaku karyawan yang buruk adalah komunikasi. Dimana semakin buruk komunikasi antar karyawan di lingkungan kerja, maka akan semakin buruk pula perilaku kerja mereka. Sebab komunikasi berperan sebagai penyampaian dan pemahaman dari sebuah arti. Sehingga hal ini sangat dibutuhkan untuk melakukan koordinasi di lingkungan kerja.
C. Contoh Attitude yang Baik Bagi Karyawan
Contoh attitude yang baik bagi karyawan adalah bersikap profesional saat berada di lingkungan kerja. Mereka yang mempunyai sikap seperti ini akan memposisikan dirinya supaya mampu memahami tugas yang dimiliki dan menjalankannya. Adapun sikap profesional yang dimaksud seperti tepat waktu, bertanggung jawab, bersikap sopan, menghormati rekan kerja, dan optimis.
D. Contoh Attitude yang Buruk Bagi Karyawan
Baik disengaja atau tidak, ada cukup banyak contoh attitude yang buruk bagi karyawan dan sebaiknya segera dihilangkan agar perusahaan dapat mencapai tujuan bersama sesuai visi misi. Adapun tabiat buruk karyawan di kantor yaitu seperti suka mengeluh, senang mencari alasan untuk tugas yang tidak selesai, tidak antusias dalam bekerja, senang bergosip, tidak bertanggung jawab, dan masih banyak lagi.
E. Tips Mengatasi Perilaku Karyawan yang Buruk
1. Identifikasi Masalah
Untuk mengatasi perilaku karyawan yang buruk, pertama-tama anda perlu melakukan identifikasi masalah. Karena setiap hal buruk yang terjadi tentunya memiliki akar masalah yang menjadi penyebabnya. Anda bisa mendekati karyawan yang memiliki perilaku buruk tersebut untuk menggali akar masalah. Namun usahakan tetap bersikap tenang serta tidak melakukan konfrontasi yang emosional.
2. Perjelas Ekspektasi Anda dan Cari Solusi Terbaik
Setelah berdiskusi dan menemukan akar masalah yang membuat seorang karyawan memiliki perilaku kerja buruk, anda bisa membantunya mencari solusi terbaik. Terlepas dari kinerja mereka yang buruk, karyawan akan sangat menghargai apabila anda dan pihak manajemen peduli dengan masalah mereka.
Pertama-tama anda bisa memperjelas ekspektasi anda atau ekspektasi perusahaan terhadap perilaku karyawan. Sebab terkadang karyawan tidak yakin tentang apa yang diharapkan dari pekerjaan mereka dan tidak tahu batasannya, sehingga mereka pun akhirnya bekerja dengan buruk.
3. Beri Kesempatan Karyawan Menyampaikan Umpan Balik
Apabila anda sudah memperjelas ekspektasi dan menawarkan solusi kepada karyawan, jangan lupa memberi mereka kesempatan untuk menyampaikan umpan balik. Karena apa yang mereka sampaikan mungkin bisa menjadi solusi alternatif, yang justru terkadang lebih baik dari solusi saat ini.
4. Beri Reward Jika Memungkinkan
Jika telah ditemukan solusi terbaik untuk perusahaan dan pihak manajemen maupun karyawan sepakat dengan hal tersebut, maka anda dapat segera menerapkan solusi mengatasi perilaku karyawan yang buruk tersebut. Apabila memungkinkan, siapkan reward bagi karyawan yang berhasil mengatasi kebiasaan buruk agar dapat memotivasi dan meningkatkan kinerja mereka.
Demikian tips mengatasi perilaku kerja karyawan yang buruk. Dengan begitu, diharapkan perusahaan dapat membangun budaya kerja yang positif. Dimana budaya kerja positif ini akan berpengaruh baik pada karyawan maupun performa perusahaan itu sendiri. Tentunya diperlukan partisipasi dari pihak manajemen dan semua karyawan agar dapat mencapai kondisi tersebut. Selamat mencoba.
0 Komentar