Banyak pemangku kepentingan yang terlibat dalam menjalankan bisnis, mulai dari tim internal perusahaan hingga perwakilan eksternal yang bekerja dengan perusahaan hingga konsumen sebagai target perusahaan itu sendiri. Pastinya akan banyak ditemukan berbagai tipe orang yang berbeda. Itulah mengapa perusahaan perlu memegang prinsip etika bisnis.
A. Prinsip Kejujuran
Prinsip pertama dan paling mendasar dari etika bisnis adalah kejujuran sebagai salah satu kunci keberhasilan sebuah perusahaan.
Jika Anda tidak jujur, bisnis Anda tidak akan bertahan lama. Prinsip ini berlaku untuk semua kegiatan bisnis, seperti jujur kepada konsumen tentang produk dan jujur dalam berurusan dengan pihak lain dari perusahaan.
Prinsip kejujuran harus menjadi landasan penting bagi semua bidang perusahaan. Bagi sebagian pelaku bisnis, baik pengusaha modern maupun tradisional, kejujuran merupakan salah satu kunci sukses dalam berbisnis.
Secara umum, bisnis yang berjalan tanpa prinsip integritas tidak akan bertahan lama. Bagi pengusaha, kejujuran mengacu pada kualitas produk.
Tidak hanya itu, umumnya juga berlaku terhadap dan harga barang yang akan dijual kepada konsumen. Contoh prinsip integritas yang digunakan adalah menjual produk berkualitas tinggi dengan harga yang wajar dan masuk akal.
Kejujuran berdampak besar pada proses manajemen bisnis ketika pengusaha tidak jujur karena ini adalah awal dari kehancuran perusahaan.
Apalagi bagi perusahaan di era digital saat ini, tingkat persaingan sangat tinggi dan membutuhkan prinsip kejujuran sebagai prinsip etika bisnis yang harus dipatuhi demi menjaga loyalitas pelanggan.
Dengan menerapkan prinsip kejujuran ini diharapkan para konsumen akan dapat lebih percaya terhadap kualitas produk yang ditawarkan perusahaan.
B. Prinsip Integritas Moral
Bila diterapkan dengan benar, prinsip dalam etika bisnis integritas moral dapat sangat membantu dalam menjaga reputasi perusahaan. Selain itu, prinsip ini membangun kepercayaan konsumen.
Penerapan prinsip integritas yang satu ini perlu untuk dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam bisnis, baik pemilik usaha, karyawan, maupun pemilik perusahaan.
Integritas moral ini harus diterapkan di semua level perusahaan. Integritas yang tinggi meningkatkan kepercayaan masyarakat dan sebaliknya.
Ketika satu atau lebih orang di perusahaan Anda melanggar moral, semua bagian dari perusahaan Anda akan terpengaruh. Setiap prinsip yang diterapkan perlu dijalankan dengan keseluruhan untuk hasil maksimal.
C. Prinsip Keadilan
Prinsip ketidakberpihakan mengacu pada semua pihak yang terlibat dalam bisnis yang memiliki hak untuk diperlakukan sama sesuai dengan aturan yang telah berlaku.
Prinsip etika bisnis ini menuntut setiap orang yang terlibat untuk memberikan suatu kontribusi secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis yang digelutinya.
Prinsip ketidakberpihakan atau keadilan akan mampu mendorong semua pihak untuk terlibat dalam bisnis baik secara internal maupun eksternal. Masing-masing pihak akan diperlakukan sama sesuai dengan haknya.
Dengan begitu maka bisnis akan berjalan dengan aman sesuai dengan prosedur dan harapan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.
Asas keadilan ini erat kaitannya dengan hak untuk diperlakukan sama menurut peraturan yang berlaku.
Kami tidak akan bertindak diskriminatif terhadap pihak manapun yang berkontribusi atau terlibat dalam aktivitas bisnis kami.
Jika prinsip keadilan ini berjalan dengan baik, efeknya bagi perusahaan sangat baik untuk mencapai kesuksesan perusahaan.
Baca Juga: Jenis-Jenis Perusahaan Berdasarkan Badan Usaha di Indonesia
D. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi mengacu pada sikap dan kemampuan individu untuk membuat keputusan dan tindakan yang tepat.
Dengan kata lain, pengusaha harus mampu mengambil keputusan yang tepat dan benar. Selain itu, pengusaha perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan perhitungan.
Dalam penerapannya, pengusaha harus memiliki etika dengan prinsip otonomi.
Tujuannya adalah untuk menyadari sepenuhnya kewajibannya dalam menjalankan usaha. Oleh karena itu, pengusaha perlu memahami bidang usaha di mana mereka berada, situasi di mana mereka berada, dan persyaratan serta aturan yang berlaku di bidang ini.
Prinsip otonomi juga harus diterapkan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang tepat.
Tindakan tepat dapat dilakukan dengan meninggalkan apa yang dianggap bertentangan. Prinsip ekonomi adalah prinsip dalam etika bisnis yang sangat berguna untuk memitigasi risiko yang mungkin timbul dalam bisnis Anda.
Prinsip ini tidak hanya mengikuti nilai dan norma umum tapi juga mempertimbangkan persepsi batin dalam membuat pilihan terbaik.
E. Prinsip Loyalitas
Prinsip loyalitas selalu mengacu pada proses menjalankan perusahaan, yang dilakukan oleh manajemen dan karyawan baik atasan maupun bawahan.
Prinsip loyalitas dapat diterapkan dengan menjalankan dan membimbing perusahaan dengan itikad baik sesuai dengan visi dan misi perusahaan dengan tidak mencampuradukkan masalah pribadi dan pekerjaan.
F. Prinsip Simbiosis Mutualisme (Saling Menguntungkan)
Asas saling menguntungkan artinya kegiatan usaha yang dilakukan harus menguntungkan semua pihak yang terlibat.
Prinsip etika bisnis bukanlah prinsip bersyarat, karena semua pihak tidak merasa dirugikan. Prinsip saling menguntungkan mencerminkan sifat dan tujuan perusahaan dan karenanya menuntut hak untuk mendapatkan keuntungan dari melakukan bisnis.
Dengan menerapkan etika bisnis yang baik, Anda pasti bisa memajukan bisnis. Misalnya, jika jujur dengan mitra bisnis, Anda akan tahu bahwa perusahaan berada di jalur yang benar.
Anda tidak hanya dapat menerapkan etika bisnis dalam bisnis, tetapi juga dapat melakukan dan mengintegrasikan bisnis online atau offline untuk mengembangkan bisnis usaha.
0 Komentar